Jakarta, topberita.online – Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Tanah Air. Tan Joe Hok, tokoh legendaris bulu tangkis Indonesia, berpulang pada Senin (2/6) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, dalam usia 87 tahun. Sosok yang memiliki nama lahir Hendra Kartanegara ini dikenal sebagai pionir kejayaan Indonesia di panggung bulu tangkis internasional.
Lahir pada 11 Agustus 1937, Tan Joe Hok mengukir sejarah manis bagi bangsa ketika menjadi pebulutangkis Indonesia pertama yang menjuarai All England pada 1959. Di final, ia mengalahkan rekannya sesama pejuang bulu tangkis, Ferry Sonneville, dalam sebuah pertandingan yang kini dikenang sebagai titik awal supremasi Indonesia di dunia bulu tangkis.
Lebih dari itu, Tan Joe Hok juga menjadi bagian penting dari tim Piala Thomas pertama Indonesia yang meraih gelar juara dunia pada 1958 di Singapura, dengan skor akhir 6-3 atas Malaysia. Ia juga mempersembahkan medali emas Asian Games 1962, mempertegas kiprahnya sebagai atlet kelas dunia yang tak tergantikan.
Pasca pensiun dari arena kompetitif, dedikasi Tan Joe Hok terhadap olahraga tak pernah surut. Ia mengabdikan diri sebagai pelatih, bahkan sempat menularkan ilmunya di Meksiko dan Hong Kong, sebelum akhirnya kembali ke Indonesia dan bergabung dengan PB Djarum pada 1982. Di sana, ia aktif sebagai pelatih dan manajer proyek, khususnya untuk pengembangan bulu tangkis di Jakarta.
Puncak pengabdiannya terjadi saat ia didapuk menjadi manajer tim Piala Thomas 1984. Di bawah arahannya, Indonesia sukses menumbangkan dominasi Tiongkok dan merebut kembali trofi bergengsi tersebut. Atas kontribusi besarnya, SIWO PWI Jaya menganugerahinya sebagai Pelatih Terbaik tahun itu.
Sebagai bagian dari “Tujuh Pendekar Bulu Tangkis Indonesia”, Tan Joe Hok tidak hanya dikenang karena prestasinya, tapi juga karena karakternya yang rendah hati, visioner, dan tak kenal lelah dalam membina generasi penerus. Ia bukan sekadar atlet, melainkan simbol keteladanan dan dedikasi bagi olahraga nasional.
“Kepergian Tan Joe Hok bukan hanya kehilangan bagi bulu tangkis, tetapi juga kehilangan bagi bangsa Indonesia. Sosoknya akan terus hidup dalam semangat para atlet muda yang mengikuti jejaknya,” demikian pernyataan dari PB PBSI melalui unggahan resmi.
Warisan perjuangan dan semangat pantang menyerah Tan Joe Hok akan terus menyala, menjadi inspirasi bagi dunia olahraga dan seluruh rakyat Indonesia. Namanya akan abadi sebagai pelopor emas bulu tangkis Indonesia yang membanggakan.(red.a)
0 Comments